para pendaki,,
salam rimba,,
RANU PANI,,
biasa mare nyalter jeep apoto nalluh,,
bek duach,,
Gunung Semeru adalah
gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya
Mahameru,
3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal
dengan nama Jonggring Saloko.
RANU PANI,,
Pendakian kami mulai dari ranu pani jam 13.00 wib, menuju ranu kumbolo selama 3,5 jam
(16.30)
Setelah sampai di
gapura "selamat
datang", perhatikan terus ke kiri ke arah bukit, jangan mengikuti jalanan
yang lebar ke arah kebun penduduk. Selain jalur yang biasa dilewati para
pendaki, juga ada jalur pintas yang biasa dipakai para pendaki lokal, jalur ini
sangat curam.
RANU KUMBOLO 2400m
dpl,
cwaaaaaaaaaaaaaaaapek poool boz, alias kek to'Ot
kami
istirahat selama 2jam, (18.30)
pikopian roah boz,
Diperlukan waktu sekitar empat hari untuk mendaki puncak gunung Semeru
pulang-pergi. Untuk mendaki gunung semeru dapat ditempuh lewat
kota Malang atau
Lumajang. Dari terminal kota
malang kita
naik angkutan umum menuju desa Tumpang. Disambung lagi dengan Jip atau Truk
Sayuran yang banyak terdapat di belakang pasar terminal Tumpang Ranu Pani.
RANU KUMBOLO 2400m
dpl,
tidak siasia ajelen 3,5 cong,,depak keah,,
Jalur awal landai, menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan
alang-alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran
jarak pada setiap 100m. Banyak terdapat pohon tumbang, dan ranting-ranting
diatas kepala.
Setelah berjalan sekitar 5 km menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi
bunga
edelweis, lalu akan sampai di Watu Rejeng.
Di sini terdapat batu terjal yang sangat indah. Pemandangan sangat indah ke arah
lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan
cemara dan
pinus. Kadang kala dapat
menyaksikan kepulan asap dari puncak semeru. Untuk menuju
Ranu Kumbolo masih harus menempuh jarak
sekitar 4,5 Km.
Watu Rejeng.
Secara umum iklim di wilayah gunung Semeru termasuk type iklim B (
Schmidt
dan Ferguson) dengan curah hujan 927 mm - 5.498 mm per tahun dengan
jumlah hari hujan 136 hari/tahun dan musim hujan jatuh pada bulan November -
April. Suhu udara dipuncak Semeru berkisar antara 0 - 4 derajat celsius.
Suhu rata-rata berkisar antara 3°c - 8°c pada malam dan dini hari, sedangkan
pada siang hari berkisar antara 15°c - 21°c. Kadang-kadang pada beberapa daerah
terjadi hujan salju kecil yang terjadi pada saat perubahan musim hujan ke musim
kemarau atau sebaliknya. Suhu yang dingin disepanjang rute perjalanan ini bukan
semata-mata disebabkan oleh udara diam tetapi didukung oleh kencangnya angin
yang berhembus ke daerah ini menyebabkan udara semakin dingin.
RANU KUMBOLO 2400m
dpl,
Gunung ini masuk dalam kawasan Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru. Taman Nasional ini terdiri dari pegunungan
dan lembah seluas 50.273,3 Hektar. Terdapat beberapa gunung di dalam Kaldera Gn.Tengger
antara lain; Gn.Bromo (2.392m) Gn. Batok (2.470m) Gn.Kursi (2,581m) Gn.Watangan
(2.662m) Gn.Widodaren (2.650m).
Tanjakan cinta menuju kali mati (pos terakhir menuju puncak)
TANJAKAN JODOH
Flora yang berada di wilayah Gunung Semeru beraneka ragam jenisnya tetapi
banyak didominir oleh pohon cemara,
akasia, pinus, dan jenis
Jamuju
.
Sedangkan untuk tumbuhan bawah didominir oleh
Kirinyuh,
alang-alang,
tembelekan,
harendong dan Edelwiss putih, Edelwiss yang
banyak terdapat di lereng-lereng menuju puncak Semeru. Dan juga ditemukan
beberapa jenis
anggrek
endemik yang hidup di sekitar Semeru Selatan.
Hanya saja, sering kali pendaki pemula menganggap mendaki gunung sebagai
rekreasi biasa. Apalagi untuk gunung-gunung populer dan mudah didaki, seperti
Gunung Semeru. Akibatnya, mereka lalai dengan persiapan fisik
maupun perlengkapan pendakian. Tidak jarang di antara tubuh mereka hanya
berlapiskan kaus oblong dengan bekal biskuit atau air ala kadarnya.
Meski tidak dapat diubah, sebenarnya pendaki dapat mengurangi dampak
negatifnya. Misalnya dengan membawa baju hangat dan jaket tebal untuk
melindungi diri dari dinginnya udara. Membawa tenda untuk melindungi diri dari
hujan bila berkemah, membawa lampu senter, dan sebagainya.
ORO-ORO OMBO, terhampar ladang yang luas,,
tumbuh-tumbuhannya mati
dikarnakan salju yang datang pada pagi harinya..
kedinginan juga tumbuhan
sob,,bengkah labengkah..
Banyak fauna yang menghuni gunung Semeru antara lain :
macan kumbang,
budeng,
luwak,
kijang,
kancil, dll. Sedangkan
di Ranu Kumbolo terdapat belibis yang masih hidup liar.
Cemara kandang, rute yang harus kita lewati untuk menuju kali
mati (pos terahir menuju puncak) . perjalanan yang sangat melelahkan
dikarnakan jalan menjulang tinggi,,
Orang pertama yang mendaki gunung ini adalah Clignet (1838)
seorang ahli geologi berkebangsaan
Belanda dari
sebelah barat daya lewat Widodaren, selanjutnya Junhuhn (1945) seorang ahli
botani berkebangsaan Belanda dari utara lewat gunung Ayek-ayek, gunung
Inder-inder dan gunung Kepolo. Tahun 1911 Van Gogh dan Heim lewat lereng utara
dan setelah 1945 umumnya pendakian dilakukan lewat lereng utara melalui
Ranupane dan Ranu Kumbolo seperti sekarang ini
Jambangan, rute terakir menuju kali mati
(pos terahir
menuju puncak) .
puncak Gunung SEMERU (mahameru)
sudah
keliatan megah seperti kubah masjid kita,,
Mendaki gunung seperti kegiatan petualangan lainnya merupakan sebuah
aktivitas olahraga berat. Kegiatan itu memerlukan kondisi kebugaran pendaki
yang prima. Bedanya dengan olahraga yang lain, mendaki gunung dilakukan di
tengah alam terbuka yang liar, sebuah lingkungan yang sesungguhnya bukan
habitat manusia, apalagi anak kota, alias anak ingusan,, kayak kamu itu,,
KALI MATI, (pos terahir menuju puncak)
rombongan pendaki tiba pada malam harinya sekitar jam
21.00 wib. dan mendirikan tenda, pikopian, teyuuus packing menuju
MAHAMERU (puncak gunung semeru),,
yang akan dilanjutkan 01.00 wib pada malam harinya,, dingin nok nyonok kaperok tetet sob,,
butuh waktu sekitar 6 jam perjalanan ke puncak, on the top SEMERU..
SUMBER MANI,,
adalah sumber air satu-satu nya
menuju
puncak SEMERU,,
Pendaki yang baik sadar adanya bahaya yang bakal menghadang dalam
aktivitasnya yang diistilahkan dengan bahaya obyektif dan bahaya subyektif. Bahaya
obyektif adalah bahaya yang datang dari sifat-sifat alam itu sendiri. Misalnya
saja gunung memiliki suhu udara yang lebih dingin ditambah angin yang
membekukan, adanya hujan tanpa tempat berteduh, kecuraman permukaan yang dapat
menyebabkan orang tergelincir sekaligus berisiko jatuhnya batu-batuan, dan
malam yang gelap pekat. Sifat bahaya tersebut tidak dapat diubah manusia.
jalur
ARCOPO 2900m dpl,,
bukit
terakhir yang dilewati rombongan
pendaki
Ganspala alpen
(gabungan santri pecinta
alam al-amien prenduan),,
aduh pana jech,, ,
Sebagai gambaran, Badan SAR Nasional mendata bahwa dari bulan Januari 1998
sampai dengan April 2001 tercatat 47 korban pendakian gunung di Indonesia yang
terdiri dari 10 orang meninggal, 8 orang hilang, 29 orang selamat, 2 orang luka
berat dan 1 orang luka ringan, dari seluruh pendakian yang tercatat (Badan SAR
Nasional, 2001).
Sementara bahaya subyektif datangnya dari diri
orang itu sendiri, yaitu seberapa siap dia dapat mendaki gunung. Apakah dia
cukup sehat, cukup kuat, pengetahuannya tentang peta kompas memadai (karena
tidak ada rambu-rambu lalu lintas di gunung).
Pengalaman-pengalaman ini selanjutnya
menimbulkan perasaan individu tentang dirinya, baik perasaan positif maupun
perasaan negatif. Perjalanan pendakian yang dilakukan oleh para pendaki
menghasilkan pengalaman, yaitu pengalaman keberhasilan dan sukses mendaki
gunung, atau gagal mendaki gunung. Kesuksesan yang merupakan faktor penunjang
tinggi rendahnya self-esteem, merupakan bagian dari pengalaman para pendaki
dalam mendaki gunung
Memang, mendaki gunung memiliki unsur petualangan. Petualangan adalah
sebagai satu bentuk pikiran yang mulai dengan perasaan tidak pasti mengenai
hasil perjalanan dan selalu berakhir dengan perasaan puas karena suksesnya
perjalanan tersebut. Perasaan yang muncul saat bertualang adalah rasa takut
menghadapi bahaya secara fisik atau psikologis.
Tanpa adanya rasa takut maka
tidak ada petualangan karena tidak ada pula tantangan. by
,(gabungan santri pecinta alam al-amien prenduan),,
Lestari,,!!